Tim Sarpras Kanwil Kemenag Sumbar Lakukan Monev Proyek Pembangunan Gedung RKB MTsN 2 kota Padang
MTsN 2 Padang, Humas—Tim Sarana dan Prasarana (Sarpras) kantor wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Barat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) proyek pembangunan gedung ruang kelas baru (RKB) MTsN 2 kota Padang, Senin (17/7/2023).
Tim yang diketuai oleh
Firdaus didampingi Ahmad Negara D (Munthe) dan Welen Asro diterima oleh Kepala
MTsN 2 kota Padang Zulfadhli Alfa didapingi oleh Tim teknis CV Setia Abadi Yoyon
dan Konsultan Pengawas proyek Nofjondri dan Mairiko Gusman.
Selanjutnya, tim monev
melakukan dialog dengan pihak kontraktor dan konsultan pengawas tentang
pembangunan gedung yang sedang berjalan. Dialog berlangsung diruang direct kit
sebuah ruang pertemuan yang disediakan oleh madrasah sekaligus sebagai kantor
kontraktor dan untuk menerima tamu tamu penting.
Monev terkait dengan
pelaksanaan kerja yang sudah dan yang akan dilakukan termasuk kendala kendala
yang ada dilapangan. Pihak kontraktor dan konsultan menjelaskan dan melaporkan
pekerjaan proyek tersebut sesuai dengan kenyataan atau target yang sudah
dicapai.
Tim teknis kontraktor
Yoyon saat dikonfirmasi mengatakan bahwa target pencapaian pekerjaan sekarang
baru mencapai 8% dimana pondasi tapak dengan kolom (tiang) yang baru selesai
dicor semen adalah 18 buah dari 33 buah.
Penyelesaian seluruh
tapak pondasi serta pemasangan slof dan kolom akan diupayakan selesai pada
minggu keenam ini. Kita terkendala dengan sempitnya lokasi pembangunan dimana
kita tidak bisa mengerjakan penggalian tapak sekaligus. Ditambah dengan
seringnya hari hujan belakangan ini,
terangnya.
Ia mengungkapkan target
pekerjaan yang akan diselesaikan dalam minggu ini yaitu minggu keenam adalah
pengerjaan seluruh tapak pondasi, fabrikasi pembesian slof dan kolom, fabrikasi
bekisting slof dan kolom dan pengecoran seluruhnya, imbuhnya.
Ketua tim monev Firdaus
mengatakan percepatan pekerjaan proyek agak lambat karena adanya kendala
kendala yang ditemui dilapangan termasuk kurangnya inspirasi serta pengawasan
terhadap pekerjaan.
Ia menyarankan agar
diadakan lembur jika diperlukan, ketersedian bahan bangunan selalu ada terutama
besi, pasir, kerikil/ sirtu, papan, semen dan penambahan jumlah peralatan
mengecor yaitu molen harus cukup pada
saat mengecor dan sebagainya.
Keamanan dan keselamatan (safety) dalam bekerja harus diutamakan. Maka pekerja harus mengenakan peralatan pelindung diri (APD) demi menjaga keselamatan dari resiko kecelakaan. Kenyamanan dilingkungan pekerjaan harus diciptakan sehingga pekerja merasa tentram sehingga target pencapaian pekerjaan proyek dapat direalisasikan, pungkasnya. (DI/ NF)
Komentar
Posting Komentar